Assalamualaikum..

Sayang, marah, benci, rindu padanya. saat seperti itu ingin rasanya ku utarakan perasaanku pada seseorang, namun saya bingung pada siapa harus ku utarakan. . .
Akhirnya pada lembar blog ini saya dapat mengutarakan seisi perasaan saya selain itu juga saya bisa berbagi kreasi dengan teman-teman...

Tank's to dia. . .

Kamis, 26 Mei 2011

Tergantung Menggunakan Facebook

Facebook telah menjadi bagian dari urat nadi kehidupan, karena mampu mengisi ruang-ruang kosong bagi seseorang untuk berselancar di dunia maya. Facebook digandrungi ribuan bahkan jutaan anak bangsa lintas usia. Situs jejaring sosial yang bermula dari sebuah universitas ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sistem dan jaringan yang awalnya dirancang sangat sederhana  berkembang menjadi sangat kompleks.
Dengan Facebook, seseorang dapat menjalin silaturrahim dengan teman lama, keluarga, kolega serta dapat bertukar pikiran, informasi pengalaman, bahkan curhat dengan pasangan yang diminatinya. Facebook dapat pula dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide dan gagasan. Dapat pula dimanfaatkan sebagai ruang diskusi antarkomunitas melalui group atau pages, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan anggotanya, sebagaimana yang telah dibangun oleh beberapa pelaku PNPM Mandiri Perkotaan dengan inovasi dan kreativitasnya masing-masing.
Pendek kata seluruh kebutuhan interaksi sosial difasilitasi dengan sistem yang sangat bagus. Begitu kuatnya pengaruh Facebook dalam kehidupan peminatnya, kadang tak mengenal ruang dan waktu, bahkan batasan normatif lainnya.
Pada ranah PNPM Mandiri Perkotaan, Facebook  sangat diminati. Mulai dari para pelaku di tingkat Pusat, OC/KMW, Korkot sampai dengan Tim Fasilitator. Kerap terjadi, para pengguna Facebook menjadi lalai atau sengaja melupakan momentum dan situasi yang sedang dialami.
Teringat saat Expert Group Meeting (EGM) Tenaga Ahli Manajemen Keuangan (MK) beberapa waktu lalu, TA MK KMP PNPM Mandiri Perkotaan Susilawati Muslimah mengeraskan suara, agar para peserta menutup semua laptopnya, karena diduga banyak yang sedang Facebook-an saat kegiatan EGM sedang berlangsung.
Begitu juga pada acara coffee morning keluarga besar OC-7 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Team Leader OC-7 NTB Yoyok Djati Susatyo menyampaikan arahan, meminati Facebook adalah hak teman-teman, tapi menggunakannya pada jam kerja adalah kebiasaan yang telah melampaui kewajaran. “Kita bangun bersama iklim kerja yang harmonis dan profesional untuk kepentingan kita masing-masing juga,” tegas Yoyok.
Dua Peristiwa tersebut, hanyalah cerminan kerisauan yang menggambarkan pengaruh penggunaan Facebook yang ternyata memiliki potensi negatif yang mungkin jauh lebih besar dan lebih mengkhawatirkan terhadap eksistensi  pribadi pengguna. Lebih jauh adalah eksistensi kemanusiaan. Mengutip pendapat Pohuwato (www.pohuwatoforum.net:2009), terdapat 10 pengaruh negatif akibat penggunaan Facebook.
Pertama, menurunkan kinerja. Ditengarai bahwa sebagian besar pegawai, karyawan, dosen mahasiswa menggunakan Facebook pada saat jam kerja sedang berlangsung, karena alasan jenuh, refreshing, mendinginkan otak dan lain sebagainya. Artinya, telah terjadi pengurangan waktu untuk bekerja dan menyelesaikan kewajibannya. Maka konsekuensi logisnya adalah produktivitas menjadi berkurang.
Kedua, perhatian terhadap keluarga berkurang. Kerapkali para pengguna membuka Facebook pada saat bercengkrama dengan keluarga. Sebuah riset di Inggris menunjukkan, waktu orang tua bersama anak-anak semakin sedikit, karena berbagai alasan, salah satunya karena Facebook. Kemungkinan dapat terjadi, seorang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto, sementara anak-anak diurus pembantu. Sebuah reduksi pencapaian keluarga sakinah, mawaddah warohmah.
Ketiga, terjadinya jaringan kehidupan sosial. Berkelana dengan Facebook sangat nyaman dan mengasyikkan. Maka, sebagian orang merasa cukup membangun berinteraksi sosial melalui Facebook saja, sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka. Momentum bertemu muka membuahkan pembicaraan, tatapan mata, ekspresi wajah, tangis, canda dan tawa. Hal tersebut tidak dapat digantikan dengan pertemuan di dunia maya, tidak bisa ditukar oleh rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.
Keempat, batasan ranah pribadi dan sosial menjadi kabur. Para Facebooker memiliki kebebasan untuk menuliskan ide, gagasan, pemikiran, bahkan perasaannya sekalipun, tanpa disadari hal tersebut tidak terlalu pantas, bahkan tidak memenuhi kelayakan etika dan estetika untuk disampaikan pada lingkup sosial. Kadang persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain, cukup dengan hanya memperhatikan status dari orang tersebut.
Kelima, bocornya data rahasia pada khalayak. Tak jarang Facebooker tidak menyadari bahwa beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka, namun karena default dari info kita terlupakan untuk menutup. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
Keenam, terjadinya pornografi. Tak dapat dihindari, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya, tentu ada saja para pihak yang memanfaatkan situs tersebut untuk kegiatan yang berbau pornografi dan pemberitaan pada berbagai media massa, banyak yang memaparkan kejadian asusila tersebut.
Ketujuh, pemanfaatan untuk kegiatan negatif. Meskipun dalam klausul kesepakatan penggunaan Facebook telah melarang hal ini, tetap ada pihak yang memanfaatkan Facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages. Berita paling aktual adalah terbukanya jaringan prostitusi dan traficking melalui Facebook.
Kedelapan, dapat terjadi kesalahpahaman. Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan jejaringnya, sebagaimana layaknya pada kehidupan nyata, maka gosip atau informasi miring dapat berkembang dengan sangat cepat melebihi batas ruang dan waktu. Harus disadari sepenuhnya bahwa ketika menulis pada status, wall (dinding) dan komentar di berbagai aplikasi sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata, bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan multi tafsir. Banyak terjadi kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yang tidak semestinya di Facebook. Terjadi pula penuntutan ke pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook. Bahkan, kasus terbaru adalah pengeluaran empat siswa oleh oknum kepala sekolah. Tragis!
Kesembilan, mempengaruhi kesehatan. Tentang pengaruh tersebut masih dalam perdebatan sebab belum didukung oleh argumentasi ilmiah, meski dalam sebuah artikel di media Inggris menyebutkan bahwa Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Hal itu bukan disebabkan oleh Facebook-nya, tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
Kesepuluh, penipuan. Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account Facebook. Setiap orang dapat dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya, namun ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.
Kecanggihan dunia teknologi informasi dan komunikasi selalu membawa pengaruh positif dan negatif, tergantung dari sudut mana melihatnya. Adanya pesawat, televisi, komputer, bahkan silet sekalipun, membawa dampak yang dapat melukai penggunanya apabila tidak berhati-hati menggunakannya.
Hal ini mengingatkan kita semua, khususnya para pelaku PNPM Mandiri Perkotaan, agar lebih waspada dan berhati-hati menggunakan Facebook agar tetap terjaga komitmen, konsistensi dan profesionalisme kita terhadap kerja besar upaya penanggulangan kemiskinan, yang banyak menyerap energi dalam bentuk pikiran maupun perbuatan.
Ada baiknya kita semua mengingat kaidah fiqh (hukum Islam): Menghindari perbuatan yang berpotensi merusak, harus didahulukan daripada mengambil manfaatnya. Terpulang kepada masing-masing individu untuk membuat interpretasi dan pengambilan sikap, manakala berkeyakinan Facebook hanyalah sebuah media untuk memudahkan kita menjalankan misi dan tujuan pencapaian keberhasilan yang kita emban, maka tidak menjadi masalah untuk tetap menjadi Facebooker. Namun, jika diyakini telah merasuki jiwa, hati serta pikiran, sehingga mengakibatkan perkara yang mafsadat (merusak), sebaiknya segera dihindari atau setidaknya kita sesuaikan frekuensinya. Toh, wacana tentang Facebook halal atau haram telah banyak didiskusikan di ruang-ruang publik.
Jadi teringat perbincangan suatu sore dengan Yoyok Djati Susatyo (TL OC-7 NTB). “Dianggap tidak menjadi world people atau international people, bahkan tidak gaul, tidak apa-apa, Mas. Saya belum tertarik punya akun Facebook,” ujarnya sambil tertawa. Mungkin masih banyak bertebaran Yoyok-Yoyok yang lain. Pada prinsipnya, kita saling menghormati pilihan masing-masing dengan catatan tidak ada yang dirugikan atau merugikan. Kita semua senantiasa bermunajat kepada Allah, SWT. agar senantiasa ditunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang diberi nikmat dan petunjuk-Nya. (Suyitno Masdar, TA MK OC-7 Provinsi NTB, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

Plus Minus Facebook

Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.

Dampak Positif
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat,
menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

Dampak Negatif
1. Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Penipuan Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
4. Carding Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Perjudian Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
# Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
# Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
# Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).
# Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya

Manfaat Facebook

Mempererat silaturahmi
Ya, mungkin ini adalah kegunaan dari facebook yang paling bisa kita rasakan. Bahkan dengan facebook, kita bisa menemukan kembali orang - orang yang pernah kita kenal di masa lalu.


Mengetahui potensi diri
Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam facebook mengandung unsur - unsur ramalan, dan sudah tentu anda paham bahwa percaya pada ramalan merupakan sebuah kesyirikan, dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah ta'ala :D.


Media promosi
Jelas, facebook bisa digunakan sebagai media promosi, entah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu legislatif kemarin, sebagian caleg juga menggunakan facebook untuk media kampanyenya.


Sarana diskusi
Di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.

Tempat curhat

Hmmm, yang ini mungkin bisa juga, kalau kita lagi dapet masalah, kita tinggal mengupdate status facebook kita dengan masalah yang sedang kita hadapi, ntar kalau ada orang yang peduli, pasti orang tersebut bakal memberi komen yang isinya mungkin cuma sekedar memberi semangat atau bahkan memberikan alternatif untuk menyelesaikan masalah. Tapi tempat curhat terbaik tetap, Allah swt, yang bisa menunjukkan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi. Betul ??? hehe.

Sabtu, 21 Mei 2011

Perilaku Remaja

 Tak hanya dilanda cemas, perilaku bermasalah mulai muncul pada remaja kita dengan usia yang lebih muda. Yang menyedihkan, cukup banyak remaja yang menganggap kekerasan itu sebagai hal yang lumrah. Temuan itu merupakan hasil survei awal terhadap remaja di DKI dan sembilan kota besar di Indonesia belum lama ini.

Federasi Kesehatan Mental Indonesia (Fekmi) menemukan remaja mulai mengenal tempat maksiat, perilaku minum minuman keras, merokok, dan narkoba. Ada yang terbaru dan mencemaskan dalam survei ini. ''Ternyata indikasi perilaku remaja bermasalah sudah muncul pada remaja awal,'' kata psikolog Drs Psi Doddy Haryadi PhD.

Indikasi perilaku remaja bermasalah sudah muncul pada remaja awal sekitar usia 11-14 tahun. ''Jadi, terjadi percepatan,'' kata Doddy dalam ''Seminar Gangguan Emosi dan Perilaku pada Anak dan Remaja'' di Jakarta Senin (6/10) lalu. Sayangnya, ia mensinyalir baik sekolah maupun rumah kurang optimal menghadapi masalah ini.

Tak lagi melihat-lihat
Usia remaja awal, menurut Doddy, biasanya baru dalam tahap ''melihat-lihat''. Tapi, kini sudah menunjukkan gejala bermasalah. Dalam kehidupannya, anak-anak itu pun merasa cemas.

Bagaimana kondisi emosional mereka? Sebanyak 47,7 persen remaja sering merasakan perasaan cemas, 84 persen merasakan perasaan cemas yang berulang, 70,3 persen sering berpikir yang tidak-tidak, dan banyak juga yang mengaku sering mimpi buruk.

Kecemasan remaja itu, antara lain takut pergi ke mal karena khawatir bom, takut ke sekolah karena ngeri dipalak teman. Berbagai kecemasan itu, menurut psikolog Tisna Chandra, menyimpan banyak pertanyaan. ''Ada apa dengan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara ini?'' katanya.

Patut dicatat pula, 79 persen remaja mencemaskan penampilan. Ini bisa dipahami karena model rambut dan pakaian cepat berubah. Sementara sang remaja ingin tampil trendi. Tak dipungkiri pula ini banyak pengaruh dari iklan.

Buntut kecemasan yang melanda remaja, Tisna mengungkap, sebanyak 13,1 persen menggunakan obat penenang. Hanya, angka ini tak mengungkap lebih jauh obat penenang yang dimaksudkan.

Secara umum, menurut Ketua Fekmi Prof Dr Makmuri Muchlas PhD SpKJ, kesehatan mental sangat erat hubungannya dengan kemiskinan. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, yang sampai kini belum sembuh, jumlah penduduk miskin melonjak sampai kira-kira 40 juta orang, angka kecemasan (anxiety) dan depresi melonjak juga.

Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam keadaan normal angkanya sekitar 10 persen. ''Tetapi, ketika terjadi krisis ekonomi, estimasi angka kecemasan dan depresi mendekati 30 persen dari jumlah penduduk,'' kata Makmuri.

Survei yang berlangsung Juni-Agustus 2003 ini diadakan di 10 kota besar di Indonesia, yaitu di Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Denpasar, dan Ujung Pandang. Ini salah satu kegiatan Fekmi menyambut Hari Kesehatan Mental Dunia yang jatuh pada 10 Oktober 2003 yang bertema ''Gangguan Emosi dan Perilaku Pada Anak-anak dan Remaja''.

Tak bisa atasi masalah
Tak hanya pada angka, Prof Dr Ayub Sani Ibrahim SpKj juga merasakan peningkatan kecemasan remaja dari ruang praktiknya. Ia melihat kejadian depresi dan percobaan bunuh diri meningkat drastis selama masa remaja. Mereka sering menyakiti diri sendiri dan percobaan bunuh diri, terlihat gejala depresi, dan terdapat halusinasi.

Saat minta bantuan psikiater, antara lain dalam keadaan kecemasan (anxiety), ingin mati tetapi takut mati, depresi, merasa sepi sendiri di tempat yang ramai, gangguan tingkah laku, dan fobia. ''Sekarang banyak anak fobia sekolah, takut guru galak, ruangan panas, karena takut dipalak teman,'' kata Ayub Sani.

Biasanya remaja yang mengalami masalah itu, jelas Tisna, karena ia tak bisa dengan baik melalui proses transisi dari masa anak-anak menuju dewasanya. Tisna mengungkap, transisi remaja merupakan transisi emosi, moralitas, pendidikan seksualitas, dan transisi dalam hubungan dengan keluarga. Hasil survei transisi moralitas menunjukkan, 54 persen remaja mengaku pernah berkelahi, 87 persen berbohong, 8,9 pernah mencoba narkoba, 28 persen merasa kekerasan sebagai hal yang biasa.

Baik Doddy Haryadi maupun Tisna Chandra sama-sama prihatin terhadap sikap remaja yang menghayati kekerasan sebagai hal biasa. Tisna bertanya-tanya tentang kemungkinan sikap itu karena mereka sering melihat banyak tayangan kekerasan berdarah-darah di televisi. ''Dari mana mereka bisa berempati itu yang secara moral tidak boleh dilakukan?'' ujar Tisna.

Hasil survei transisi seks, sebanyak 24 persen pernah membaca buku porno dan 31 persen tidak nyaman dengan perubahan fisik yang dialaminya. Secara teoritis, pendidikan seks merupakan tanggung jawab orang tua dan sekolah. Namun, mayoritas remaja belajar dari teman yang dikhawatirkan informasi seksnya tidak benar. ''Apakah kita cukup memberi pengetahuan seks kepada anak kita?'' ujarnya.

Ke sekolah dengan ceria
Apa yang bisa dilakukan orang tua? Doddy menyarankan agar orang tua menciptakan situasi agar anak tumbuh berkembang optimal. Begitu pula yang dilakukan pihak sekolah. ''Sehingga anak datang ke sekolah dengan ceria,'' katanya.

Tapi, apa kata remaja tentang orang tua mereka? Mayoritas (82 persen) mengatakan orang tua otoriter, 50 persen mengaku pernah mendapatkan hukuman fisik, dan 39 persen mengatakan orang tua pemarah. Apa pun komentar tentang orang tua mereka, sebanyak 72 persen mengaku melanggar larangan orang tua.

Agaknya orang tua harus banyak berbenah diri demi kesehatan mental remajanya. Dari rumah, tambah Tisna, orang tua harus bisa menyediakan kenyamanan bagi anak-anaknya. ''Orang tua dituntut berkorban untuk memberikan kenyamanan itu,'' katanya. Selanjutnya, lanjut Tisna, orang tua dan guru penting berpegangan tangan untuk mendidik anak agar mampu menyelesaikan masalahnya. poy

Awalnya dari Nongkrong-nongkrong

Seorang guru dari sebuah SLTP di Jakarta mengeluhkan kecemasannya. Begini. Dua tahun belakangan ia melihat kecenderungan peningkatan anak-anak yang tak betah di rumah. ''Mereka betah di sekolah, tetapi tidak untuk belajar,'' katanya dalam Seminar ''Gangguan Emosi dan Perilaku Pada Anak dan Remaja'' di Jakarta Senin (6/10).

Psikolog Doddy Haryadi menengarai kecenderungan yang sama. Anak-anak seperti ini biasa ditemui nongkrong di depan sekolah atau di kios rokok dekat sekolah.

Mengapa tempat-tempat itu menjadi favorit? Di area itu, menurut Doddy, terjadi suatu interaksi siswa dengan alumni. Biasanya, interaksi ini ada kaitannya dengan tawuran. Tak cuma alumni. Di tempat itu ada interaksi siswa dengan orang-orang yang usianya lebih dewasa.

Menurut Doddy, banyak perilaku bermasalah remaja, seperti mencoba rokok, bir, dan narkoba dimulai dari sini. ''Fenomena itu ada dan perlu diwaspadai orang tua dan guru,'' katanya.

Untuk itu, psikolog tamatan Universitas Padjadjaran ini berpendapat perlu melihat iklim di rumah dan memperbaiki keadaannya. Ia berpendapat pihak sekolah dan orang tua di rumah harus bahu-membahu menghadapi masalah ini. Dari sekolah perlu dikembangkan pola interaksi siswa. Sekolah harus bisa menstimulasi tidak hanya untuk belajar, tetapi juga membahagiakan anak dalam suasana sekolah.

Doddy mengakui di setiap sekolah biasanya ada sejumlah siswa yang bermasalah. ''Tidak mungkin sebagai guru secara optimal menangani masalah seperti ini,'' katanya. ''Perlu kerja sama dengan orang tua.''

Mungkin, perlu diperhatikan pula hasil survei Fekmi berkaitan dengan pendidikan. Sebanyak 47 persen remaja mengaku nakal di sekolah dan tak mempedulikan peraturan sekolah (33 persen). 

Jumat, 20 Mei 2011

Final Liga Barcelona VS Manchester United (MU)



Final Liga Champions 2011 mempertemukan Barcelona VS Manchester United (MU). Sebuah final ulangan dari final Liga Champions 2009 lalu. Final 2011 ini akan berlangsung di Stadion Wembley Inggris, pada 28 Mei 2011 atau 29 Mei 2011 waktu Indonesia. Dari sisi kualitas tim dan sepak terjangnya musim ini, inilah final idaman, final 2 tim yang saat ini merajai di liganya masing-masing, Barcelona hampir dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol sedangkan MU berada di posisi atas klasemen sementara Liga Inggris.
Yup, dengan fakta diatas, Final Liga Champions 2011 ini bagaikan pertarungan antara Spanyol VS Inggris yang masing-masing diwakili 2 klub terbaiknya. So pasti, ini bakal jadi final yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Selain itu, final 2011 ini merupakan ‘final ulangan musim 2008/2009,’ – masih banyak pemain di kedua tim yang kala itu bermain di final yang dimenangkan Barcelona. Masih dengan pelatih yang sama dan ambisi yang juga sama besarnya.
Perjalanan Barcelona dan MU ke Final
Barcelona lolos ke final setelah menaklukan Real Madrid di semifinal liga champions 2011 ini dengan agregrat 3-1 lewat dua pertandingan dengan tensi sangat tinggi baik diluar maupun dalam lapangan. Sedangkan Manchester United (MU) lolos ke final setelah mengalahkan Schalke 04 dengan agregrat yang telak yakni 6-1. Dari catatan penampilan, torehan gol dan konsistensi dari pertandingan ke pertandingan, Barca dan MU memang layak berada di final.
Secara statistik tim, dari perjalanan menuju final, Barcelona lebih unggul dibanding Manchester United. Berdasarkan data yang saya lihat di Situs UEFA, Barcelona lebih produktif dibanding MU dalam hal mencetak gol pada Liga Champions  2011 musim ini. Barcelona sudah mencetak 27 gol, sedangkan MU mencetak 18 gol. Selain dari perbandingan gol, yang menarik adalah dari penguasaan bola, Barca dan MU sama-sama selalu mendominasi pertandingan dengan pengusaan bola yang dominan, Barcelona (62%) sedangkan MU (58 %). Artinya, keduanya merupakan tim yang mengandalkan permainan kolektif.
Dari sisi pemain, Lionel Messi sudah pasti menjadi top skor Liga Champions 2011 ini dengan torehan 11 golnya, adapun pesaing terdekatnya sudah tersingkir yakni Mario Gomez 8 gol (Bayern Munchen) dan Samuel Eto’o 8 gol (Inter Milan). Yang menarik, nama terakhir yakni Eto’o adalah pahlawan Barcelona pada final 2009 berkat gol pembuka kemenangan Barca atas MU 2-0, satu gol lagi dicetak oleh Messi. Lalu, apakah Messi akan kembali menjadi pahlawan kemenangan untuk Barcelona di final Liga Champions 2011 ini? Menarik untuk disaksikan aksi sang mega bintang yang telah membungkam Real Madrid di semifinal leg 1 lalu ini.
Berdasarkan data statistik diatas dan berdasarkan prediksi saya sebelumnya, saya lebih mengunggulkan Barcelona untuk menjuarai Liga Champions 2011 ini. Prediksi saya, Final Liga Champions 2011 akan berlangsung menarik, kedua tim sama-sama kuat dan keduanya hampir dipastikan akan salng jual beli serangan, karena keduanya memiki filosofis sepakbola kolektif dan offensif. Sebenarnya MU lebih diuntungkan karena final belangsung di Inggris (Wembley), namun atmosfer final akan meluluhkan faktor tersebut. Barcelona akan mengalahkan Manchester United dengan skor 3-1.