Assalamualaikum..

Sayang, marah, benci, rindu padanya. saat seperti itu ingin rasanya ku utarakan perasaanku pada seseorang, namun saya bingung pada siapa harus ku utarakan. . .
Akhirnya pada lembar blog ini saya dapat mengutarakan seisi perasaan saya selain itu juga saya bisa berbagi kreasi dengan teman-teman...

Tank's to dia. . .

Rabu, 16 Februari 2011

Koen

085741886221

Kadar Egomu

"Jawab pertanyaan berikut dengan hatidengan memilih a. Tidak Pernah b. Berfikir untuk melakukanya c. Pernah"

  1. Memanfaatkan seseorang yang mau melakukan apa saja untukmu dan kamu sadar apa yang dilakukannya itu dapat menyebabkan luka dihatinya 
  2. Melepas apa yang kau miliki demi kebahagiaan orang lain, sementara kamu masih sangat membutuhkanya.
  3. Bersikap acuh pada seseorang yang sangat membutuhkan perhatianmu atau haus akan perhatianmu.
  4. Rela menderita untuk kebahagiaan orang lain
  5. Berupaya mendapatkan sesuatu tanpa mempertimbangkan efek negatif bagi orang lain.
  6. Membiarkan orang terus berharap, dengan sikap membuka harapan.
  7. Mensuport orang lain untuk meraih keberhasilan
  8. Memberi kesempatan kepada yang bersungguh-sungguh tanpa mempertimbangkan latar belakang
  9. Memberi maaf kepada yang salah
  10. Meminta maaf atas kesalahan.

Vallentine Day's ?

Satu Tahun Lalu Di Akun Yang Sama,
Sempat Saya Tuliskan Hal Ini :

"ValentineDay". Dianggap Hari Hasih Sayang.
Tetapi Umumnya Dirayakan Oleh Yang Lagi Kasmaran (SepasangKekasih).
Kadang Pula Dirayakan Oleh Beberapa Grop Persahabatan.

Tetapi Hati-Hati.
Justru Dengan Salah Mengartikan Kasih Sayang Ini.
Banyak Pasangan Yang Kemudian.
Mencederai Pasanganya.

Di Dalam Islam Tidak Ada Kata "Valentine"
Tetapi Kasih Sayang Sangat dianjurkan oleh agama.

Berhati Hatilah Memaknai "Valentine Day"

Kamis, 10 Februari 2011

Maulid Nabi Versus Valentine Days

 Maulid Nabi The Paragraph  
Alhamdulillah, seiring kita panjatkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah menurunkan segala karunia dan nikmat buat kita semua. Serta shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada kekasihNya, Rasulullah SAW, dan kepada keluarga dan para sahabat-sahabatnya juga orang-orang yang telah mengikuti petunjuk dan garis ketetapan yang sudah dibawa oleh beliau.

Tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal, di hari senin ribuan tahun silam telah lahir seorang kekasih Allah dan menjadi rahmat untuk alam semesta. Serta telah menyandang derajat keterpujian yang begitu tinggi nilai kemulianya. Juga memiliki segala kesempurnaan yang tak mungkin bisa disamai oleh insan yang ada dimuka bumi ini.

Beliau itu adalah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengubah sejarah peradaban manusia dari era jahiliah ke era modernitas akhlak. Dari jaman kegelapan hati hijrah menuju kecemerlangan iman dan islam. Beliau telah membawa risalah yang terbaik yang dijadikan pedoman hidup bagi kita semua untuk mewujudkan masyarakat yang amanah dan wathoniah.

Maka tak heran bila setiap tanggal 12 Rabiulawal kita sebagai umatnya selalu merayakan atau memperingatinya untuk mengenang sejarah perjuangannya dalam menegakkan iman dan islam di jagat raya ini. Dan juga sebagai refleksi dari rasa cinta kita kepada sosok yang dirindukan siang maupun malam.

Kalau kita telusuri, sebenarnya sejarah peringatan Maulid Nabi Muhamad itu berawal dari zaman kekhalifahan Fatimid (Keturunan dari Fatimah Azzahra, putri Rasulullah). Seorang panglima perang yang bernama Sallahudin Al Ayyubi (1137-1193M) mengusulkan kepada khalifah waktu itu untuk mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad dengan tujuan untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin yang sedang dalam masa perjuangan membebaskan Masjidil Aqsho di Palestina yang dikuasai oleh kaum kafirin. Hasilnya? Luar biasa, semangat patriotik jihad fisabilillah umat Islam pada masa itu begitu menggelora. Dan pada tahun 1187 M, Sallahudin Al-Ayyubi dan pasukannya berhasil masuk ke Yerusalem membebaskan Masjid Al-Aqsho dari cengkraman musuh-musuh Allah.

Nah bagaiman dengan sekarang? Apakah peringatan Maulid Nabi Muhamad telah menggelorakan semangat kita untuk terus berjuang menegakan amal ma’ruf nahi mungkar seperti halnya para sahabat, dan tabi’it tabi’in dalam menegakkan agama Allah? atau hanya dijadikan sebagai seremonial belaka?

Sosok Rasulullah yang pekerja keras dan pantang menyerah dalam menegakkan agama Allah SWT adalah salah satu sifat beliau yang seharusnya kita jadikan contoh dan suritauladan dalam pergaulan kita sehari-hari. Ini menjadi bukti bahwa kita benar-benar meneladani dan mempraktekkan apa yang sudah di lakukan oleh Baginda Rasulullah SAW. Dan kita bisa menjadi seorang muslim yang tangguh dan kuat dalam menghadapai segala tantangan zaman di masa yang akan datang.

Apalagi di zaman sekarang, ketika uang sudah dijadikan sebagai panglima. Uang bisa menyelesaikan semua masalah. Uang bisa diangap sebagai satu-satunya alat untuk meraih semua ambisi busuk orang-orang yang memiliki sifat culas dan picik.

Disinilah kita sebagai umat Muhammad dituntut untuk berjuang melawan diri kita sendiri agar kita tidak terbujuk oleh rayuan manis mereka, melalui kucuran uang haram yang siap ditransfer ke rekening kita.

Disamping itu juga kita sebagai umat yang menjadikan beliau sebagai panutan dituntut untuk bisa menjalankan sunah dan sariat beliau untuk selalu berpihak kepada yang benar dan membela kepentingan yang lebih besar. Sebagaimana yang telah beliau lakukan semasa hidupnya yang selalu mementingan kepentingan umatnya diatas kepentingan diri beliau.

Saya berharap , semoga peringatan Maulid yang sering kita rayakan tidak hanya dijadikan sebagai ritual semata. Tetapi kita benar-benar bisa mengambil manfaat dan menerjemahkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Dapat mengikuti apa yang sudah menjadi sunahnya sehingga di akhirat nanti kita diakui oleh beliau sebagi umatnya dan berhak mendapatkan safaat dari beliau pula.

Amin!!



 Valentine Days The Paragraph
 Valentine Days Adalah paganisme orang musyrik penyembah berhala dan penghormatan pada pastor kuffar. Bahkan tak ada kaitannya dgn “kasih sayang” lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine ? Adakah ia merupakan hari yg istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya?“Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati semuanya akan diminta pertangggungjawabannya” {Al Isra’ : 36}.Sebelum kita terjerumus pada budaya yg dapat menyebabkan kita tergelincir kepada kemaksiatan maupun penyesalan kita tahu bahwa acara itu jelas berasal dari kaum kafir yg akidahnya berbeda dgn ummat Islam sedangkan Rasulullah bersabda: Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri Radiyallahu ‘anhu : Rasulullah bersabda: Kamu akan mengikuti sunnah orang- orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta. Sampai mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah apakah yg kamu maksudkan itu adl orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Rasulullah bersabda: Kalau bukan mereka siapa lagi? .Pertanyaan : Sebagian orang merayakan Yaum Al-Hubb pada tanggal 14 Februari (bulan kedua pada kalender Gregorian kristen / Masehi) tiap tahun diantaranya dengan saling-menghadiahi bunga mawar merah. Mereka juga berdandan dgn pakaian merah dan memberi ucapan selamat satu sama lain .Beberapa toko-toko gula-gula pun memproduksi manisan khusus - berwarna merah- dan yg menggambarkan simbol hati/jantung ketika itu . Toko-tokopun tersebut mengiklankan yg barang-barang mereka secara khusus dikaitkan dgn hari ini. Bagaimana pandangan syariah Islam mengenai hal berikut :1. Merayakan hari valentine ini ?2. Melakukan transaksi pembelian pada hari valentine ini?3. Transaksi penjualan – sementara pemilik toko tidak merayakannya – dalam berbagai hal yg dapat digunakan sebagai hadiah bagi yg sedang merayakan?Semoga Allah memberi Anda penghargaan dgn seluruh kebaikan !Jawaban : Bukti yg jelas terang dari Al Qur’an dan Sunnah - dan ini adl yg disepakati oleh konsensus dari ummah generasi awal muslim - menunjukkan bahwa ada hanya dua macam Ied dalam Islam : ‘ Ied Al-Fitr dan ‘ Ied Al-Adha .Maka seluruh Ied yg lainnya - apakah itu adl buatan seseorang kelompok peristiwa atau even lain yg diperkenalkan sebagai hari Raya / ‘Ied tidaklah diperkenankan bagi muslimin untuk mengambil bagian didalamnya termasuk mengadakan acara yg menunjukkan sukarianya pada even tersebut atau membantu didalamnya – apapun bentuknya – sebab hal ini telah melampaui batas-batas syari’ah Allah: وَتِلْكَ حُدُودُاللَّهِ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yg melanggar hukum-hukum Allah maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. ( Surah At-Thalaq ayat 1)Jika kita menambah-nambah Ied yg telah ditetapkan sementara faktanya bahwa hari raya ini merupakan hari raya orang kafir maka yg demikian termasuk berdosa. Disebabkan perayaan Ied tersebut meniru-niru dgn perilaku orang-orang kafir dan merupakan jenis Muwaalaat kepada mereka. Dan Allah telah melarang utk meniru-niru perilaku orang kafir tersebut dan termasuk memiliki kecintaan kesetiaan kepada mereka yg termaktub dalam kitab Dzat yg Maha Perkasa . Ini juga ketetapan dari Nabi {Shalallaahu ` Alaihi wa sallam} bahwa beliau bersabda : “Barangsiapa meniru suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut”.Ied al-Hubb datangnya dari kalangan apa yg telah disebutkan termasuk salah satu hari besar / hari libur dari kaum paganis Kristen. Karenanya diharamkan untuk siapapun dari kalangan muslimin yg dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir untuk mengambil bagian di dalamnya termasuk memberi ucapan selamat {kepada seseorang pada saat itu}. Sebaliknya adl wajib untuknya menjauhi dari perayaan tersebut - sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allaah dan hukumanNya.Lebih-lebih lagi hal itu terlarang utk seorang muslim utk membantu atau menolong dalam perayaan ini atau perayaan apapun juga yg termasuk terlarang baik berupa makanan atau minuman jual atau beli produksi ucapan terima kasih surat-menyurat pengumuman dan lain lain. Semua hal ini dikaitkan sebagai bentuk tolong-menolong dalam dosa serta pelanggaran juga sebagai bentuk pengingkaran atas Allah dan Rasulullah. Allaah Dzat yg Maha Agung dan Maha Tinggi berfirman: وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Surah al-Maa.idah Ayat 2)Demikian juga termasuk kewajiban bagi tiap-tiap muslim utk memegang teguh atas Al Qur’an dan Sunnah dalam seluruh kondisi - terutama saat terjadi rayuan dan godaan kejelekan. Maka semoga dia memahami dan sadar dari akibat turutnya dia dalam barisan sesat tersebut yg Allah murka padanya dan atas mereka yg tersesat serta orang-orang yg mengikuti hawa nafsu diantara mereka yg tidak punya rasa takut - maupun harapan dan pahala - dari Allah dan atas siapa-siapa yg memberi perhatian sama sekali atas Islam.Maka hal ini sangat penting bagi muslim utk bersegera kembali ke jalan Allah yg Maha Tinggi mengharap dan memohon Hidayah Nya dan Tsabbat atas jalanNya. Dan sungguh tidak ada pemberi petunjuk kecuali Allaah dan tak seorangpun yg dapat menganugrahkan keteguhan kecuali dariNya.Dan kepada Allaah lah segala kesuksesan dan semgoa Allaah memberikan sholawat dan salam atas Nabi kita beserta keluarganya dan rekannya.Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwaKetua : Syaikh ‘ Abdul ‘ Aziz Al Asy-Syaikh;Wakil Ketua : Syaikh Saalih ibn Fauzaan;Anggota: Syaikh ‘ Abdullaah ibn Ghudayyaan;Anggota: Syaikh Bakar Ibn ‘ Abdullaah Abu Zaid{Fataawa al-Lajnah ad-Daaimah lil-Buhuts al-’Ilmiyyah Wal-Iftaa.- Fatwa Nomor 21203. Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa Saudi Arabia} Dinukil dari http://www.fatwa-online.com/fataawa/innovations/celebrations/cel003/0020123_1.htm.Pertanyaan : Bagaimana hukum merayakan hari Kasih Sayang / Valentine Day’s ?Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin menjawab :“Merayakan hari Valentine itu tidak boleh karena:Pertama: ia merupakan hari raya bid‘ah yg tidak ada dasar hukumnya di dalam syari‘at Islam.Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dgn perkara-perkara rendahan seperti ini yg sangat bertentangan dgn petunjuk para salaf shalih – semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya baik dalam bentuk makan-makan minum- minum berpakaian saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya tiap muslim merasa bangga dgn agamanya tidak menjadi orang yg tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.

Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah yg tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dgn bimbingan-Nya.”Maka adl wajib bagi tiap orang yg mengucapkan dua kalimat syahadat utk melaksanakan wala’ dan bara’ yang merupakan dasar akidah yg dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orang mu’min dan membenci dan menyelisihi orang-orang kafir dalam ibadah dan perilaku.Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya bahwa dgn mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka mendukung dan mengikuti agama mereka padahal seorang muslim dalam tiap raka’at shalatnya membaca“Tunjukilah kami jalan yg lurus jalan orang-orang yg telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan mereka yg dimurkai dan bukan mereka yg sesat.” Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yg mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yg sesat dan dimurkai namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dgn sukarela. Lain dari itu mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman yg artinya: “Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin; sebahagian mereka adl pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.” {Al- Maidah:51}“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yg beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dgn orang-orang yg menentang Allah dan Rasul-Nya.” Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.Saudaraku! Ini adl suatu kelalaian padahal sekali lagi: Perayaan ini adl acara ritual agama lain! Hadiah yg diberikan sebagai ungkapan cinta adl sesuatu yg baik namun bila dikaitkan dgn pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat akan mengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yg sepele tapi lbh mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yg tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.Alhamdulillah kita mempunyai pengganti yg jauh lbh baik dari itu semua sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya bahwa dalam pandangan kita seorang ibu mempunyai kedudukan yg agung kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu demikian pula utk ayah saudara suami …dst tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yg dirayakan oleh orang-orang kafir.Semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dgn kecintaan dan kasih sayang yg tulus yg menjadi jembatan utk masuk ke dalam Surga yg hamparannya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertakwa.Menyampaikan Kebenaran adl kewajiban tiap Muslim. Kesempatan kita saat ini utk berdakwah adl dgn menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yg belum mengetahuinya. Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita.
Amin!!

Kios Sepi,, Private Number Beraksi

Kisaran jam 10.nol-nol,, biasanya keadaan lapak dagang alias kios sepi,, dari pada njangur ku seting pengaturan panggilan HPku menjadi pengiriman identitas saya "tidak", atau dengan menggunakan #31#085642611XXX langsung tekan tombol hijau....
Ya biasa reson dari pemilik nomor, kalo nggak nomor sibuk alias di reject lo nggak cuma didiamin,, barangkali mbiarin aku ndengerin NSP yang kaya kentut "tut...... tut........tut....... 174.X....
Aku sendiri juga bingung kenapa aku hobi banget ngganggu dia.
Yang pasti karena dia itu  mut,  ucu,  utih,  nik &....    entu miliku,,, wha. . . a. . .a .a.a.a.. 174.X
Weslah ngentrine,,, aku pan jum'atan yaw........
P!!!!S to All......

Jarat


Ayunan sepeda Jarat kian laju terpacu perutnya yang terus gemelutuk, inginnya cepat sampai rumah dan sesegera mungkin menyantap sajian yang terhidang di meja makan, dalam ayunan tiap ayunan dari sekolah menuju kediamannya yang dilalui Jarat diiringi terik sinar matahari yang dahsyat terasa begitu menyengat hingga badannya basah kuyup berkeringat.
“Waduh sial, kok nggak da apa-apa ya” ucapnya lirih ketika memBuka tutup saji di meja makan.
“Kamu sudah pulang, nak?” Tanya IBu Jarat
“Ya, seperti yang IBu lihat!” jawab Jarat sedikit kesal.
“Kalau kamu mau makan. Nanti IBu mainta ke nenek ya nak?”
“Nggak usah Bu, jarat belum lapar, nanti barang kali Bapak pulang bawa makanan. Kayaknya  lebih enak, iyakan Bu?” Balik Tanya Jarat menangkis tawaran IBunya.
“Ya udah Bu, Jarat mau mandi dulu biar seger”
“Iya nak, setelah itu jangan lupa sholat yah, nak”
“Beres Bu” Jawab Jarat berusaha bangkit dari murung, dihadapan IBunya, sementara mata Jarat yang membendung air mata tak lagi terhindari.
“Ya, Allah Kenapa kau beri keluarga hamba cobaan yang tak pernah berujung, apakah engkau tidak ridho melihat keluarga hamba menikmati rizkimu, jika engkau tak mengizinkan hamba untuk mendapat rizki darimu, tetapi hamba mohon berikanlah sedikit dari kasihmu untuk anak hamba. Hamba tak kuasa melihat anak hamba harus terus menerus menahan lapar, hamba ingin anak hamba seperti anak-anak orang diluar sana….”
“Yang sabar yah, Bu. Dibalik semua ini pasti Allah memiliki rencana yang mulia untuk keluarga kita, Jarat ikhlas Bu menerima semua ini” jawab Jarat ketika masuk ke ruang sholat kelurga dan tidak sengaja mendengar panjatan do’a IBunya setelah selesai sholat. Seraya merangkul. Penuh dengan paduan dua suara tangis yang tak kuasa terkendali.
Seperti biasa jarat bagun pagi dan berkemas untuk pergi kesekolah tanpa harus menuntut apapun dari orang tuanya.
“Jarat, ini kenapa Buku kamu campur-campur!, bagaimana kamu sekolah mau bisa pintar!, kalau bukumu saja semrawud begini”. Tanya guru sosiologi Jarat saat menemui buku siswanya yang tidak efektif dalam pencatatan. Ketika pengecekan menjelang Ujian Mid semester pertama.
“Maaf pak nanti saya perbaiki…” Jawab Jarat dengan lirih
“Tapi kamu janji!”
“Baik Pak”
“Ya sudah, ini bukumu. Sekarang kembali ketempat dudukmu”
“Anak-anak jangan tiru Jarat!, bukunya semrawud nggak karuan, bagaimana sekolahnya mau masu!. Kalau catatanya saja nggak karuan begitu!”. Menasehati semua siswa dalam kelasnya dengan penuh semangat bak era empat puluh limaan.
Jarat yang memang pendiam sengaja tidak mendengarkan ucapan gurunya.
Berulang kali teguran dari guru-guru meluncur ke telinga Jarat, Jarat hanya bisa berjanji akan merapikan tulisan dalam buku catatan untuk masing-masing mapel.
“Anak-anak!. Dua hari lagi kita akan menghadapi ulangan mid semester, jadi untuk semuanya di persiapkan , dari mulai materi belajar kalian, administrasinya. Begitu ya, nak”
“Hu…uuu….” sorak siswa dalam kelas setelah mendengar ceramah mengenai pelunasan Administrasi.
“Eh, Rin. Kamu liat Jarat ngak”.
“Nggak tuh”. Jawab Aya dengan santai
“Eh, tapi ini kan lagi ulangan, kira-kira jarat masuk ruang berapa ya?, ko ngak kelihatan, ya?” apa jangan-jangan dia nggak bertangkat?”. Lanjut Aya setelah sadar saat in sedang ulangan Mid semester.
“Itu dia masalahnya, Aya…” jawab Ririn merespon Aya.
“Ya udah coba kita cari!” Kata Aya bersemangat.
Berkeliling dari satu teman keteman lainya tidak menemukan kepastian dimana Jarat berada.
“Jarat, kenapa lagi ulangan, kok kamu nggak berangkat?”. Tanya Aya ketika pulang sekolah mampir kerumah Jarat.
“Lagi Nggak enak badan, ya”. Jawabnya singkat.
“Tapi kelihatanya, kamu sehat-sehat aja tuh. Kayaknya nggak ada tanda-tanda orang lagi sakit.
“Apa urusanmu!”. Seraya berajak dari bangku meninggalkan aya di ruang tamu menuju ke kamar.
“IBu atas nama Jarat minta maaf yah, nak?”. Ucapnya mengagetkan dengan muncul tiba-tiba.
“Oh, Nggak pa-pa, Bu”.
“Memang Jarat anaknya susah utnuk bergaul, dia selalu minder kalau bareng-bareng sama temannya”. Jelas IBu Jarat kepada Aya. “Mendingan kamu sekarang pulang, nak. Bukan bermaksud IBu mengusir kamu, tetapi kayaknya mau hujan nanti kamu kebasahan”.
“Kabasahan bagaimana, Bu, kan saya didalam rumah IBu?”.
“Kamu lhat keatas, atap guBug ini semuanya bocor”.
“Tapi saya masih kepengin ngomong banyak sama Jarat. Bu!”. Tegasnya sedikit memaksa.
“Percuma, nak. Jarat nggak bakalan mau menemui kamu lagi, dia menganggapnya ini nggak penting”.
“Oh, gitu yah, Bu!”. Jawabnya sedikit kecewa karena IBu Jarat tidak mengizinkannya untuk menunggu Jarat menemuinya lagi.
“IBu sekali lagi minta maaf yah, nak”. Ucap iBu seraya mengantarkan Aya keluar dari pintu rumahnya”.
“Nggak pa-pa kok, Bu. Assalamu’alaikum”. Ucap Aya seraya mencium tangan IBu Jarat bermaksud berpamitan.
“Wa’alikum salam”.
Di teras sekolah setelah selesai mengerjakan soal pada jam Ulangan pertama.
“Rin, tahu nggak kemarin aku kerumah Jarat…”
“Trus-trus kamu ngapain aja sama dia, gitu-gituan nggak”. Dengan antusiasnya dan penasaranya Ririn merespon berita Aya.
“Apaan kamu ini, saya belum selesai ngomong juga!, bikin emosi aja ini anak!”.
“Ya maaf deh…, trus gimana?”
“Makanya dengerin dulu, Jarat itu orangnya tertutup yah…”
“Tapikan dia ganteng, pinter, aduh aku mau tuh jadi cewekya” Jawab Ririn kembali memutus pembicaraan Aya.
“Eh…! Sekali lagi kamu potong pembicaraanku. Aku mutilasi lidahmu!”
Bla-bla-bla mereka asyik menggosip, tak terasa waktu pelajaran berikutnya dimualai dan mereka harus mengakhiri pembicaraannya.
“Ya, kita main ke rumah Jarat, yuk. Aku kangen dua hari saja nggak melihatnya kayanya sudah berapa tahun tau”. Ajakan Ririn kepada Aya.
“Ok, deh. Biyar kamu nyaksiin langsung kayak apa kalau Jarat dirumah”. Aya menerima ajakan Ririn.
“Yang pasti tambah ganteng kali, ya”. Ucap Ririn seraya menyoleh Janggut Aya.
“Sotoy…!. Ayo caBut”. Ujar Aya seraya menstater metiknya.
Sesampainya di Rumah Jarat, Ririn melihat-lihat ruang tamu Jarat yang Nampak sempit dan dikelilingi anyaman bamBu sebagai dindngnya.
“Ya, rumah Jarat begini banget sih ya, kok kamu kemarin nggak bilang”. Bukanya sesambil terus melihat disekelilingnya.
“Emang penting yah?”. Balik Tanya aya atas pertanyaan konyol Ririn.
“Ehem…! Udah puas ngejeknya…!”. Tegur Jarat pada Aya dan Ririn. Etika hadirnya di ruang tamu secara tiba-tiba.
“Mau apa lagi sih, kalian kesini!”, ajak aja semua teman-teman kerumahku, biar semua bisa menertawakanku!”
“Kamu ngomong apaan sih, aku di ajak Ririn…”. Jawab Aya dengan lirih.
“Besok ngomong diajak siapa lagi…!”. Terus Jarat, menyangkal.
“Jarat yang ganteng, Jangan marah-marah gitu dong?”. Cleneh Ririn menyanggahi ucapan Jarat.
“Udah kamu diem…!” Kian memuncak emosi Jarat pada Rirn.
“Jar…”. Tak sempat rucap kata oleh Ririn.
“Jarat aku pengin kamu jawab jujur yah?”. Tanya Aya memotong omongan Ririn.
“Kemarin kan aku udah Jelasin!, udah ah!, aku belum sholat, aku mau sholat dulu”. Jarat meninggalkan tamunya lagi, dan IBunya menghampiri mereka, seraya meminta maaf atas nama Jarat.
“Begini nak, Jarat nggak berangkat, dan tidak mengikuti ulangan itu karena semua tagihan sekolahnya masih kosong, belum ada yang dibayar sama sekali”.
“IBu Juga nggak tahu harus bayar pake apa”. Lanjut IBu Jarat.
Hari kelima dalam Ulangannya Jarat mendapat surat panggilan dari sekolahnya, berisikan tentang diperbolehkanya Jarat mengikuti Ulangan Mid yang sedang berlangsung.
“Hai…” sapa Ririn dengan mata berkedip, berkali-kali.
Tanpa respon Jarat meneruskan langkah kakinya menuju keruangan dimana ia harus mengikuti Ulangan.
“Untung ada kamu, ya, jadi Jarat kyu …bisa ikut ulangan dech, tapi kamu uang dari mana bayarin uang sekolah Jarat”
“Hust…., diem entar Jarat denger”. Kata Aya pelan, menghentikan ocehan Ririn.
Jarat menghentikan langkahnya sesaat berbalik badan menghadap mereka berdua
“Aya, nanti pulang sekolah tunggu aku dirumah kamu!, sekarang aku minta alamat rumahmu!”
“I...iya”. Jawab Aya mengheran tercampur rasa takut, dan teraduk-aduk rasa penasaran apa maksud Jarat mau main kerumah.
“Aduh bakalan ada yang seru nih, entar dirumah Aya, ya setidaknya ci…”
“Diem kamu!”. Potongan Aya atas ucapan Ririn seraya memBungkam mulut Ririn.
“Nih”. Aya memberikan kartu nama Ayahnya bermaksud menunjukan alamat rumahnya.
Sesampainya di rumah Aya, dipersilahkanlah Jarat oleh pembantu rumah tangga keluarga Aya.
“Duduk dulu den, saya panggilkan non Aya-nya”.
“Iya, bi. Terimakasih”. Jawab Jarat sopan.
Duduknya Jarat diruang tamu Aya sambil melihat-lihat kehalaman depan rumahnya yang terlihat Asri, dan menikmati ruang tamunya yang sejuk karena hemBusan AC, memBuat Jarat mengantuk.
Melihat Jarat tertidur lelap, Aya tidak berani membangunkan Jarat, mungkin karena kelelahan dalam perjalanan dari sekolah menuju rumahnya atas dasar itu Aya tidak membangunkan Jarat.
Ini anak narsis juga yah, bisa-bisanya tidur dirumah orang segampang itu” batinya bicara merespon penglihatanya ketika melihat Jarat tertidur lelap.
‘Tapi kalu dilihat-lihat, ini anak ganteng jua, bener kata Ririn. Ah mendingan aku duduk disitu’. Aya pun memilih untuk duduk di depan bangku yang sedang ditiduri Jarat.
Waktu berlalu begitu cepat, karena Aya keasikan terus memandangi Jarat yang lagi ketiduran, sementara Jarat tidur nyanyak terasa begitu nyaman di sofa yang empuk, ruangan ber-AC.
“Jarat..Jarat…!” sudah sore, kamu nggak pulang?” Tanya Anya seraya membangunkan Jarat dengan mengepuk tangan Jarat pelan-pelan”.
Terperanjat Jarat kaget melihat dihadapnya ada Aya.
“Lho kenapa kamu disini?”. Tanya Jarat belum sadar sempurna setelah bangun tidur.
“Kamu tadi ketiduran dirumahku, aku seneng banget kamu main kerumahku”. Jawab Aya menjelaskan.
“Ma…maaf. Ya”. Jawab jarat merasa bersalah atas kelalaiannya dalam etika bertamu bertamu.
“Nggak pa-pa kok Rat, santai Aja lagi, Ayah dan IBu aku aja nggak keberatan ko”.
“Oh, ya benar kamu yang bayarin uang sekolah aku?”. Tanya Jarat setelahnya sadar maksud kedatangannya kerumah Aya.
“Nggak, aku uang dari mana coba?”. Les Aya.
“Aku udah tau semua, sekarang ni sepeda aku aku titipkan ke kamu, karena aku nggak mungkin bisa bayar sekarang, terima kasih atas bantuanmu”.
Aya nggak bisa menolak kemauan Jarat, karena takut menyinggung perasaanya. Jarat begitu saja pergi setelah berpamitan kepada kedua orang tua Aya dan minta maaf atas kelalaiannya karena tidur dirumah Aya.
Baru keluar dari pintu gerbang, Aya menyusul menggunakan metiknya.
“Jarat aku antar…!. Teriak Aya menawarkan pada Jarat.
“Nggak usah”. Aku bisa pulang Jalan kaki kok”.
“Ayu, Nggak pa-pa, Anggep aja aku ojekmu”. Desak Aya memaksa
“Aku nggak ada duit Buat bayar ojek..!”. sahut menyahut bak tukang ojek sama sasaran penumpangnya seraya Aya mengegas pelan laju metiknya.
“Bayarnya nanti. Sekalian kamu teBus sepeda kamu”
Karena Aya terus memaksa dan Jarat pikir hari sudah hampir malam, Jarat mau menerima tawaran Aya.
“Terima kasih atas bantuanmu, aku nggak akan lupa, atas semua hutang-hutangku!”. Ucap jarat seraya menerima pamit Aya.
“Jar…”. Panggil Aya pelan dan irih
“Yah, ada pa!”. sahut Jarat.
“A…Aku, mau pamitan sama kamu boleh nggak?”. Berusaha menjelaskan apa maunya.
“Bukanya tadi Udah”. Tegas Jarat.
“Iya… tapi boleh nggak aku. Sa…salaman sama kamu?”. Mintanya begitu ragu dengan suara bergetar”.
“Tapi kalau nggak boleh juga ngga pa-pa kok, ya udah aku permisi”, lanjutnya begitu gugup seraya membelokan metik merah muda-nya yang kerap diseBut pink.
Langsung saja Aya Jalan melaju agak kencang, karena gerogi Ia menabrak tembok rumah tetangga Jarat di gang keluar rumah Jarat.
‘Gubrak’ suara kecelakaan kecil metik Aya.
“Aduh”. Jerit Aya kesakitan.
“Kamu nggak pa-pa ya, sekarang masuk dulu kerumah, biar bisa dilihat kondisimu?”. Tanya Jarat kawatir.
“Ia deh, kaki ku juga sakit banget”. Ucap Aya seraya menerima tawaran Jarat.
“Aw…aw…pedih, Rat…!”. Sedkit teriak Aya selagi diobati oleh Jarat.
“Tahan sebentar, biar obatnya rata”. Oceh Jarat udah kayak dokter spesialis kecelakaan kecil aja.
Setelahnya selesai Aya minta minum kepada Jarat, dan jarat mengambilkan minum untuk Aya. Segelas Air putih yang nggak begitu putih karena gelasnya terdapat karat-karat bekas air teh.
“Aduh…!”. Aya kesakitan seraya mengucek-ngecek matanya.
Ada apa lagi!”. Tanya jarat dengan tegag.
“Ini mataku kelilipan” Jawab Aya atas pertanyaan Jarat. “Bisa minta tolong nggak. Tiupin dongk..” Lanjut Aya dengan nada begitu lirih dan berharap akan dibantunya.
“OK. Dkesinikan matamu!”. Ujar Jarat
“Srut..srut”. Dua kali jarat mata Aya, penglihatannya mengarah salah. Melihat bibir Aya yang merah merona, dan sesekali melihat mata Aya yang berbinar-binar penuh harapan.
Entah apa yang akan terjadi setelah ini, saat ini tak akan diketahui apa yang terjadi bahkan mungkin tak akan pernah diketahui apa yang diperBuat Aya dan Jarat saat ini.
“Jarat…” sapa Aya dipagi hari bermaksud mengajak Jarat meluncur bareng kesekolah.
“Kamu kesini mau apa!”. Tanya Jarat ketika melihat Aya di hadapanya saat keluar dari pintu, sesaat akan berangkat sekolah.
“Berangkat bareng yuh”. Ajak Aya.
“Mendingan kamu berangkat sendiri aja. Aku bisa berangkat sendiri kok!”
Karena Aya terus memaksa dan berbagai trik udah dikeluarkannya untuk mengajak Jarat. Akhirnya Jarat menerima ajakan Aya.
“Jarat, aku minta maaf yah, tentang semalam…” Ujar aya memBuka pembicaraan dalam perjalanan.
“Aku mau, ini pertama dan yang terakhir kalinya kamu berangkat bareng aku, dan Anggep semalam tidak terjadi Apa-apa!”.
“Tapi…, e…emangnya semalam kamu tidak merasakan apa-apa” Ujar aya lirih dan terbata-bata.
“Oh!. Jelas aku ngrasa. Ngrasa nyesel!”
“Oh…. Gitu, maaf yah… aku berharap lebih, Aku janji akan lupain semua yang terjadi!”. Lanjut Aya dengan nada sedih.
“Kamu nggak perlu nglupain apa-apa!, karena memang antara kita nggak ada apa-apa!”.
“Segitu keraskah, hati kamu rat!”. Tegas Aya menegaskan
“Nggak penting banget sih ngomongnya!, udah diem!. Jalanin motor aja yang bener!”
“OK!”.
Setengah perjalanan mereka dilalui dengan membsu yang disaksikan hemBusan suara metik Aya.
Seperti yang biasanya ada, setelah usai ulangan para siswa asyik dengan

Minggu, 06 Februari 2011

Tetap Pada Satu Harapan

Hari ini. . .
ku melihat akun facebook seseorang yang aku sayangi.
walau tidak secara langsung tapi aku paham apa maksudnya dia mempublikasikan tentang hubungannya dengan orang yang mungkin dia sayangi, dengan cara menyamakan nama akun profil pada bagian belakang dan mulai saat itu tergores lagi luka yang belum sepat sembuh.

Aku tak kuasa jika harus terus menerus mendengar kebahagiaannya dengan orang yang mungkin mampu memberinya warna.

Namun karena sebuah harapan ku mengobati luka, dan terus memapah hati yang kian Rapuh. . .

Tuhan. . .
Jika kau tak izinkan aku bersatu dengannya. .
maka hapuslah memoriku darinya. . .
namun jika hadirnya untukku,,
Kuatkan aku pada satu harapan pasti,, Amien!!!
Hi, aku adalah djapar pendatang baru yang masih "plonga-plongo, aku nyoba buat blog ini ingin berbagi tentang kisah kasih yang tak pernah sampai "jadi ingat lagunya wali "cari jodoh". he....he...

Aku sangat mencintai seseorang sebut aja dia che,, tp ngak tau setiap aku mnegungkapkan perasaanya che selalu menanggapinya dengan tidak serius,,

setiap che menjalani hubungan dengan seseorang yang mungkin dapat memberinya warna hati ini terasa sakit.
Apa ini yang disebut penantian tak berujung?

kalau penyair mengatakan harapanku tertanggal selama tiga puluh purnama artinya dua tahun lebih,, bagi kamu yang baca ini harap komennya oce....



"cerita ini hanyalah fiktif atau karangan belaka"

yang sebenarnya biar aku yang tahu,,, he....he....